KH Hasan Genggong: Yang Menolong NU, Hidup Beruntung di Dunia & Akhirat

loading...
AGENDA PESANTREN - Sebagai ormas Islam yang didirikan oleh para ulama besar pada zamannya, Nahdlatul Ulama (NU) adalah medium dakwah Islam ahlus sunnah wal jamaah yang senyatanya memang mendapatkan doa, dukungan dan ridla para hamba Allah yang dikenal shalih, memiliki kebeningan hati dan kealiman luar biasa.

Beberapa pesan berikut ini adalah dawuh masyayikh (para sesepuh) NU yang secara pribadi sudah muttafaqun alaih (disepakati) sebagai wali Allah serta zuhud lahir batin. Beliau-beliau inilah yang tegas menyatakan kalau NU adalah salah satu thariqah para ulama untuk menegakkan Islam ahlus sunnah wal jamaah di dunia. Bagian dari wasilah (media) mencapai ridla Allah.


Jaminan yang diberikan pendiri NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, kepada tiap-tiap anak negeri ini yang mau mengurus NU adalah surga. Mbah Hasyim mengatakan, "siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku, saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya".

Adakah jaminan lain selain surga bagi mereka yang saat meninggal husnul khatimah? Tentu jawabannya tidak. Pesan ini sejalan pula dengan dawuh KH Hasan Genggong.

Dalam sebuah kesempatan KH Hasan Genggong pernah menyatakan bahwa berjuang ikhlas di NU akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat. Insyaallah.

    "من اعان نهضةالعلماء، فقد سعد فى الدنيا والأخرة"

    "Barang siapa yang menolong NU, maka hidup beruntung di dunia dan di akhirat".

    Karena itulah, KH Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta sampai berpesan kepada para generasi penerus perjuangan NU agar terus berjihad bersama NU. Berikut dawuh lengkap Mbah Maksum dalam bahasa Arab yang didapatkan Dutaislam.com dari salah satu santri beliau.

    من وصايا المكرم العالم الشيخ محمد على معصوم كرافياك رحمه الله وأفاض لنا من بركاته وعلومه ونفحاته وانواره

    Salah satu pesan al-Mukarram Syeikh Muhammad Ali Maksum Krapyak Jogja -rahimahullah, adalah sebagai berikut:

    ١. العلم والتعلم بنهضة العلماء
    Pertama, warga nahdliyyin mesti mempelajari apa dan bagaimana NU.

    ٢. العمل بنهضة العلماء
    Kedua, yaitu setelah mempelajari juga dianjurkan untuk diamalkan dan diajarkan (al-amalu bi nahdlatil ulama).

    ٣. الجهاد بنهضة العلماء
    Ketiga, berjihad sesuai dengan ruh Nahdlatul Ulama yang tercermin dalam Rahmatal lil alamin (Al-Jihadu bi nahdlatil ulama)

    ٤. الصبر بنهضة العلماء
    Keempat, ketika kita berjuang harus sabar dengan kemasan Nahdlatul Ulama (al-shabru bi nahdlotil ulama)

    ٥. الثقة بنهضة العلماء
    Kelima, setelah semuanya dilakukan kita harus memiliki keyakinan terhadap perjuangan NU (al-tqqah bi nahdlotil ulama)

    Jika masih ragu, dawuh KH Ridwan Abdullah bisa dijadikan pedoman. Beliau selalu mengingatkan kepada kader NU agar tetap dalam keyakinan berjuang dan berdakwah, "Jangan takut tidak makan kalau berjuang mengurus NU. Yakinlah, kalau sampai tidak makan, komplainlah aku jika aku masih hidup. Tapi kalau aku sudah mati maka tagihlah ke batu nisanku," begitu tegas kiai Ridwan semasa hidupnya.

Sumber: dutaislam
loading...

0 Response to "KH Hasan Genggong: Yang Menolong NU, Hidup Beruntung di Dunia & Akhirat"

Posting Komentar